Tuesday, December 16, 2014

Analisa Usaha Keripik Buah



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Menurut Dirjen Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (2002), dewasa ini orientasi sektor pertanian telah berubah kepada orientasi pasar. Perubahan selera konsumen yang makin menuntut atribut produk yang lebih rinci dan lengkap serta adanya selera konsumen akan produk olahan, maka motor penggerak sektor pertanian harus berubah dari usaha tani kepada agroindustri. Dalam hal ini, agroindustri harus menjadi lokomotif dan sekaligus penentu kegiatan sub sektor usaha tani dan selanjutnya akan menentukan sub sektor agribisnis hulu.
Sebagai motor penggerak pembangunan pertanian di Indonesia, upaya pengembangan agroindustri sangat penting dilaksanakan. Hal ini mencakup beberapa tujuan, yaitu: (a) menarik dan mendorong munculnya industri baru disektor pertanian, (b) menciptakan struktur perekonomian yang tangguh, (c) menciptakan nilai tambah dan (d) menciptakan lapangan kerja dan memperbaiki pembagian pendapatan (Soekartawi, 2000). Sektor industri, terutama industri pengolahan hasil pertanian merupakan sektor yang memberikan nilai tambah pada produk pertanian primer. Secara nasional sektor industri kecil adalah penyerap tenaga kerja terbesar berdasarkan skala usaha dibandingkan dengan sektor industri menengah dan besar yaitu sebesar 78.994.872 orang tenaga kerja pada tahun 2008 dan 80.933.384 orang tenaga kerja pada tahun 2009 .
Keripik buah adalah salah satu bentuk produk industri yang mengolah buah dan sayur segar menjadi keripik. Keripik merupakan makanan ringan yang sangat digemari oleh masyarakat, karena mengingat rasanya yang nikmat dan gurih. Keberadaan usaha kecil sangat berpengaruh dalam meningkatkan ekonomi masyarakat lokal, karena dapat menyerap tenaga kerja, memberikan nilai tambah pada buah-buahan dan dapat menjadi sumber pendapatan bagi pemilik usaha kecil tersebut.
Keripik buah adalah produk olahan buah yang diproses dengan penggoreng vakum, sehingga bahan (daging buah) yang digoreng renyah dan berwarna cerah. Kondisi ini tidak dapat diperoleh dengan penggorengan biasa. Selain itu keripik buah (nangka dan salak) juga memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk kesehatan.
Investasi dalam industri pengolahan mempunyai beberapa tujuan, tetapi yang menjadi tujuan utama adalah untuk mencapai laba yang maksimum guna kelangsungan hidupnya. Laba yang maksimum akan dapat diwujudkan apabila HOME INDUSTRY mampu menekan biaya produksi dan operasi serendah mungkin, menentukan harga jual sedemikian rupa, dan meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin (Supriyono, 1995).

1.2  Rumusan Masalah
·         Apa saja kendala yang dialami saat memproduksi keripik nenas dan keripik nangka?
·         Bagaimana cara memproduksinya?

1.3  Tujuan Penelitian
·         Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dialami saat memproduksi keripik nenas dan nangka
·         Untuk mengetahui bagaimana cara memproduksi keripik nenas dan keripik nangka

1.4  Manfaat Penelitian
 Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
·         Bagi pihak industri, diharapkan dapat memberikan masukan informasi dan saran yang bermanfaat dalam hal pengambilan keputusan dan pengembangan usaha pada masa yang akan datang.
·         Bagi pemerintah, dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dalam membuat kebijakan pembinaan usaha kecil yang ada di Kabupaten Kampar.
·         Bagi Konsumen, dengan adanya penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai hieginis dan bergizinya keripik dari buah-buahan.









BAB II
ASPEK PRODUK

2.1  Produk yang Dihasilkan
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Tjiptono, 2002:95). Pada bagian ini menjelaskan keseluruhan produk yang dihasilkan. Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku buah ini disajikan dalam bentuk keripik yang disediakan dengan berbagai varian rasa dan harga. Berikut ini adalah berbagai macam produk yang dihasilkan oleh keripik buah  antara lain :
§ Keripik buah nangka
§ Keripik buah nanas

B. Nilai/Manfaat Produk
Produk keripik buah dan keripik sayur yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti dari produk keripik buah dan keripik sayur. Buah dan sayur yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk keripik buah dan keripik sayur juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.

C. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Keripik buah dan keripik sayur merupakan produk yang dapat dinikmati dengan berbagai pilihan rasa dan harga. Selain itu kandungan gizi keripik buah dan keripik sayur yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda dengan keadaan buah segar, karena diproses dengan menggunakan suhu rendah.


2.2  Keunggulan Produk
Keunggulan kompetitif produk ini antara lain :
1. Rasa yang sangat renyah dan gurih.
2. Kemasan yang ramah lingkungan.
3. Kesegaran dari buah dan sayur yang masih terasa.
4. Harga terjangkau dan sesuai dengan kantong konsumen.

2.3  Target Pasar atau Segmen Pasar yang Dituju
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciri-ciri yang sama belumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah berarti mereka membentuk suatu pasar sasaran (Situmorang, 2008).
Dalam suatu HOME INDUSTRY pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh HOME INDUSTRY. Target pasar memberikan prospek yang bagus dimana pemilik usaha dapat memasarkan produk keripik buah ke kota Pekanbaru misalnya bandara, pasar bawah, dan minimarket serta dirumah produksinya sendiri. Disini pemiliki usaha juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk Kabupaten Kampar dan sekitarnya. Dalam segmentasi pasar, usaha ini tidak mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk yang dihasilkan. HOME INDUSTRY yakin dengan target atau segmentasi pasar yang dituju akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini










BAB III
ASPEK PRODUKSI

          Cara memproduksi barang yang dilakukan setiap hari agar dapat di ketahui perkembangan kebutuhan konsumen,apakah perlu ditambah atau tidak.Sistem yang kami terapkan adalah First In First Out (FIFO).

3.1  Model Yang Di Jual

                         

Description: DSC05235.JPG    

3.2  Proses Produksi / penggorengan
1.      Bahan ( Keripik nenas )
·         25 Biji Nenas
·         ½ kg Minyak Goreng
·         Garam


Bahan ( Keripik Nangka )
·         1 Buah Nangka besar (Ukuran galon)
·         ½ kg Minyak Goreng

2.      Peralatan dan Perlengkapan
·         Gas
·         Mesin shangrai
·         Pisau
·         Baskom
·         Dan peralatan lainnya

3.      Cara Membuat (Keripik Nenas)
·         Mahkota nenas dipotong, dikupas kemudian dibersihkan lalu dirajang dan direndam dengan air garam selama lebih kurang 30 menit
·         Kemudian tiriskan nenas sampai agak kering
·         Goreng nenas kemudian dinginkan sebelum dikemas
Cara membuat ( Keripik Nangka)
·         Potong nangka menjadi 2 bagian, ambil isi dan pisahkan dari bijinya.
·         Cuci hingga bersih agar getah dari nangka hilang
·         Setelah bersih nangka siap di goreng
·         Setelah nangka dingin, nangka siap untuk dikemas

4        Banyaknya Produk Yang Ingin di buat
Usaha ini memproduksi kira – kira 40 Kg nenas dan nangka perharinya.

5        Kelangsungan Tersedianya Bahan Baku
Bahan untuk membuat nangka dan nenas tidak selalu tersedia setiap hari karena bahan-bahannya bukan merupakan bahan pokok.
6        Tenaga Kerja
Usaha ini pada awalnya merekrut tenaga kerja yang berasal dari keluarganya   yaitu anak-anaknya yang berjumlah 5 orang. Kemudian seiring berjalanannya waktu usaha semakin berkembang dan tenaga yang diperlukan semakin banyak. Hingga saat ini Home Industry ini memiliki 8 orang karyawan yang kebanyakan dari siswa magang yang berasal dari dalam daerah dan luar daerah.

























BAB IV
ASPEK KEUANGAN


4.1 MODAL INVESTASI
Modal yang dikeluarkan dalam usaha ini bersifat lama. Di bawah ini tabel modal investasi.

No
Nama Barang
Jumlah
Total
1
Mesin shangrai
4
Rp      115.000.000
2
Baskom
5
Rp              75.000
3
Pisau
10
Rp            100.000
TOTAL
Rp      115.175.000


4.2 BIAYA TETAP/FIXED COST

Gaji Karyawan                      Rp.   10.000
Gas                                          Rp.   20.000 
Biaya Lain-lain                     Rp.   11.000
Listrik                                     Rp.       750
                                                                  Fixed cost / penggorengan   Rp.   41.750





4.3 BIAYA TIDAK TETAP/VARIABEL COST

Biaya tidak tetap berupa biaya dari bahan baku/ penggorengan (Keripik Nenas):
·         25 Biji Nenas                          Rp.62.500
·         ½ kg Minyak Goreng              Rp.   6.000
·         Garam                                     Rp.   1.000  +
                                                                                    Rp.69.500
            Biaya tidak tetap untuk memproduksi 2.5 kg Keripik Nenas = Rp.69.500
Biaya tidak tetap berupa biaya dari bahan baku/ penggorengan (Keripik Nangka):
·         1 Buah nangka besar               Rp.40.000
·         ½ kg Minyak Goreng              Rp.   6.000   +
                                                                                    Rp.46.000
Biaya tidak tetap untuk memproduksi 2 kg Keripik Nenas = Rp.46.000







BAB V
SOSIAL EKONOMI

Di tinjau dari aspek sosial ekonomi,adalah :
1.      Mengurangi angka pengangguran
2.      Memotivasi untuk membuka usaha baru
3.      Membantu masyarakat memenuhi kebutuhan makanan
4.      Menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar













2 comments:

onlineaja99 said...

mbak bisa minta email?
saya ada mw nnyak,
mkasi mbak

Unknown said...

BACOT ANJING

Post a Comment